Rabu, 23 Juli 2008

Terbatas Waktu


Jika kesendirian adalah jalan ke arah pulang
Maka kita harus bertarung merebut waktu
Karena cahaya tak datang sendiri kecuali kau cari
Pada tiap-tiap kerinduan ada airmata sebagai pertanda
Aku atau engkau akan selalu seperti itu, rindu

Kita adalah pelayar yang tak mampu menghitung waktu
Masa lalu dan hari depan hanya angka tak bisa diraba
Bila waktu telah tiba yang tersisa hanya kerangka
Juga keranda sebagai pertanda bagi mereka di belakang kita
Aku dan engkau akan berjalan ke satu pintu, maut

Jika cinta telah membawamu dari waktu ke pintu kubur
Kepada siapa batu nisan kau titipkan di ujung rindu
Anak-anakmu penadah pilu atau istri yang segera berlalu
Sejarah adalah perbuatan sepanjang umur, terkadang pilu
Aku atau engkau akan selalu seperti itu, terbatas waktu

Banda Aceh, 1 Juli 2008

Tidak ada komentar: