Rabu, 23 Juli 2008

Sejak Engkau Melepaskan Tanda Jemari


Tikamlah aku dengan tombak sepenuh bisa biar mati biar sepi
Hidup ini terlalu sunyi jika di hela seorang diri, ah nyeri
Tak ada pelangi, tak ada mentari, jiwa yang sepi siapa peduli
Matilah aku sejak engkau melepas janji, melepaskan ikatan jemari

Lautan sepi menyimpan duri menikam diri seperti belati
Kapal dan perahu siapa peduli, hanyut sendiri membunuh diri
Kelamlah musim, kelamlah nasib, tubuh ini kemana berlari
Pasir di pantai tiada menanti, matilah aku merinai mimpi

Tikamlah aku dengan tombak sepenuh bisa biar mati biar sepi
Di sinilah aku karam menelan garam demi nafas yang kelam
Hidup yang tersisa seperti berlayar memburu angin, tiada arti
Matilah aku sejak engkau memutus janji, melepas tanda dan mata hati

Banda Aceh, 21 Mei 2008

Tidak ada komentar: