Rabu, 23 Juli 2008

Menjemput Galau


Selain pelaut siapa lagi yang terbiasa memamah rindu
Lautan dan pulau seolah hantu yang memburu di gelap malam
Bulan dan tahun terlewati dalam kehampaan terasa buram
Pada tiap-tiap persingahan hanya ada keliaran mencari pelukan
Pada perempuan malam dan kuda liar di hitamnya ranjang

Selain pelaut siapa lagi yang terbiasa melempar rindu
Pada dinding-dinding sepi bermodal potret kekasih
Apakah yang dibayangkan selain merapatkan diri
Pada pelabuhan yang sudah lama di tinggal pergi
Dalam pelukan sang perempuan mencari rembulan

Suatu hari nanti aku akan menciummu sepenuh rindu
Kuraba perempuan kayalan dalam angan, cuma dinding kapal
Ruang kosong dan langit-langit palka seolah berseru, mati kau
Sisa bacardi masih cukup membawa kemabukan
Berlayarlah aku ke pelabuhan khayalan menjemput galau


Banda Aceh, 08 Juli 2008

Tidak ada komentar: