Rabu, 23 Juli 2008

Sebagai Senyum di Pintu Waktu


*montecarla

Pada tiap-tiap kesempatan yang kita sebut pertemuan
Adakah sembilu terselip diam-diam di runcing kuku
Saling mengunci kata sebagai suara sebagai bunyi
Lalu bicara melalui jemari seolah kita hendak menari

Sebagai senyum kau terlampau mahir melempar cahaya
Aku terkapar dalam asin yang mengeringkan bilik hati
Lalu karam menuju sisa waktu kepulangan dalam diam
Pintu-pintu waktu mengajari kita saling mencari, arti

Jika waktu menjadi banalu sebagai jarak dan juga umur
Aku ingin mati dipelukanmu sebagai ombak terus begitu
Dekap-mendekap sebagai sunyi sebagai wangi, janji
Kita akan terus bersama hingga segalanya mulai tiba


Banda Aceh, 3 Juni 2008

Tidak ada komentar: