Selasa, 04 November 2008

Teman Sejati Menuju Sunyi

Dari Seram membawa tali buat mengikat pagar di Bali
Saya heran sekali-kali mengapa orang sibuk mencaci
Tanpa puisi memang tak mati tapi tiada rasa di hati
Aku rindu sepanjang hari sudi engkau sabar menanti

Biar putus tali kemudi jangan putus tali di hati
Meski jauh berbilang hari cinta di hati tak mungkin lari
Selalu ada janji terpatri tak mungkin lagi ke lain hati
Cuma nona di dalam hati setia menanti bersama puisi

Sudah berbilang bulan berganti tak juga terhapus nama di hati
Sunggung ini menyiksa diri tapi tak mungkin aku ingkari
Taruhlah ajal di ujung nadi sudahlah pasti jasad terkafani
Nama dan janji ku bawa mati teman sejati menuju sunyi

Banda Aceh, 5 November 2008

*Seram: Nama pulau di Maluku



8 komentar:

Ildefonso Pereira Kabôran mengatakan...

Hi nyong,
terus terang beta sing pernah baca penyair Ambon pun karya puisi maca Ale...ini memang pertama buat beta. Beta belum pernah ke Ambon tapi beta hanya bisa manghirup embusan angin laut dan gelombang putih dari Ambon maniseeeeeeeeeee. Beta janji dalam hati suatu saat nanti harus sua deng nyong...yok!!!

Anonim mengatakan...

Bung Dino,

Begitu membaca puisi-puisi Bung, terasa ada getaran irama pantun, dan getaran melodi-melodi amboina.

Teruslah berkarya.

Salam hangat dari Timor-Leste!

ABE BARRETO SOARES

Lelaki yang Berjalan di Atas Laut mengatakan...

terima kasih bung abe dan bung vinte
salam mani suntuk bumi lorosae
terima kasih sudah mampi rdi lautan yang sepi ini

Anonim mengatakan...

Bung Dino,

Salam hangat selalu dari Dili, Timor-Leste.

Aku telah lama mencoba mengembara di blog berikut yang sederhana (dalam bahasa Indonesia): //www.dadolinlorosae.blogspot.com//
Disitulah aku mencoba sedikit-banyak berguman. Kalau sempat mampirlah disitu, Bung.

ABE BARRETO SOARES

Lelaki yang Berjalan di Atas Laut mengatakan...

terima kasih bung abe
beta sudah singgah dah sudah add ke blog juga

sukses selalu

kesabere marubi mengatakan...

Bung Dino,

Terima kasih sudah mampir di blogku dan telah tambahkannya pada blog Bung.

Aku pun telah masukkan blog Bung kedalam link-ku di blog-ku yang satu dimana aku menulis dalam bahasa Tetun, bahasa nasional Timor-Leste.

Selamat bersastra ria.

Salam,
ABE

Ildefonso Pereira Kabôran mengatakan...

O ya bung, beta su add juga ale pung address ke blog beta, kalau ada waktu mampir2 sah katong babincang-bincang...moga sukses nyong.

Anonim mengatakan...

kagak nahan...he..he...