
Merebahkan nasib sama saja menikam tubuh
Engkau dan aku menumpuk sengketa setinggi gunung
Senja kemarin awan hitam bergulung-gulung
Terasa urung hasrat berlabuh, merebut waktu yang kian rapuh
Perahu itu biar melumut seperti kita terlanjur lapuk
Sudah padam segala suluh, kisah kita tersaruk-saruk
Banda Aceh, 13 November 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar