
Di dadaku sakit
Engkau pergi
Di wajahku sunyi
Hujan berderai
Tangis menderai
Senja pucat pasi
Hilang matahari
Malam airmata
kuyup kata-kata
Mencari matahati
Sepi membunuh diri
Pantailah tempat pasir mengubur kenangan tanda kembali, janji. Dermaga yang hilang, laut yang cekat, kemana nasib menderas. Kitalah perantau, selalu bimbang pada harapan dan jalan pulang. Menghitung-hitung musim sesaji sambil mengutuki sang matahari. Ke dasar payau ke ujung bakau, nasib baik tak sudi memanggil. Jejak sunyi seorang lelaki yang berjalan di atas laut, menuju maut.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar