
Itu airmataku yang tumpah
Biarkan saja, ia bukan luka
Cuma penanda keletihan
Jika malam nanti bulan padam
dan laut hanya diam
Itu petanda hatiku tengah gulita
Lupakan saja, ia bukan derita
Cuma aroma dupa
Dari tubuh yang mulai renta
Jika malam nanti ada airmata
Percayalah aku tidak apa-apa
Tinggalkan saja, besok pasti ada angin
dan perahu kembali berlayar
Aku hanya butuh teluk
Bagi nasib yang kian menua
Berlabuh disana dengan satu keyakinan
Banda Aceh, 27 November 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar