Senin, 10 November 2008

November Tanpa Arti

Kubaca hujan di wajahmu begitu beliung
Mendung menggayut ada retak di lingkar kemudi

Di dadamu topan halilintar merontokkan kain layar
Cadik dan kemudi patah melunglai, sangsai
Tiada lengan tempat menambat
Mengakrabkan rindu yang dahulu pekat

Kuraba wajahmu sebagai hujan bulan November
Terasa luka beranak pinak, dendam kesumat
Senja emas hanya tersisa warna tembaga
Sekali dua angin bicara, tentang prahara

Tajam seringaimu aroma kematian mengutuk diri
Lautan janji kini terhampar sebagai sangsi
Menikam hati pada November yang tanpa arti

Banda Aceh, 10 November 2008

Tidak ada komentar: