Engkaukah itu yang berdiri di ambang pintu
Atau bayangan pada mimpi yang terburu pergi
Aku terlalu mabuk membaca gerakanmu, seperti tanda tanya
Lalu terbujur meraba tulang rusuk, masih hilang satu
Engkaukah itu yang menanti di ujung senja
Dalam lipatan warna jingga dan selendang merah dadu
Aku terlanjur alpa meraba arah angin, terdampar membatu
Lalu tergusur musim mimpi melipat hati, menuju mati
Engkaukah itu perempuan yang dahulu ku tuju
Atau musim merubahmu menjadi duri mendua hati
Aku terlampau jauh menusuk laut, memburu angin dan kata hati
Lalu bersandar pada kehampaan tanpa debar apalagi rasa
1 komentar:
KEREN BGT BOSS
Posting Komentar