Rabu, 07 Januari 2009

Hanya Sepi Memecah Mimpi

Mereka-reka batas umur yang masih tersisa
Adakah lagi cerukan tajam bakal memutar haluan perahu
Setelah derita silih berganti memenuhi seisi palka
Nafas dan derita timpa-menimpa tak cukup didepa
Pelabuhan mana arah menuju berharap dihela

Di persimpangan selat dan tanjung nasib pelaut kian melapuk
Berharap pelukan apakah ada harapan di pantai
Rindu yang sunyi hanya palka tempat mengaduh
Kepada malam puisi terakhir telah terkirim
Melayang kemana hanya sepi memecah mimpi


Banda Aceh, 8 Januari 2009

3 komentar:

kesabere marubi mengatakan...

Halo Bung Dino,

Selamat Tahun Baru! Kita bersua lagi lewat cyberspace.

Semoga kita masih tetap diberi semangat oleh YME untuk terus menulis.
Menarik untuk memantau dan membaca Bung punya puisi-puisi.

Salam hangat dari Dili,
ABE

Lelaki yang Berjalan di Atas Laut mengatakan...

makasih bung abe sudah mampir lagi
selamat tahun baru juga
semoga segalanya menjadi lebih baik
sukses dan tuhan sayang

Lelaki yang Berjalan di Atas Laut mengatakan...

bung apa apa kabar? bisa minta alamat email bung kah?