Rabu, 28 Januari 2009

Betina Api

Pernah sekali waktu kutandai lekukmu

Seperti nelayan menandai lubuk ikan

Lalu di landai harum teluk kau bergayut saling berpagut

Ketika itu ombak-ombak belum mengamuk


Tapi seiring waktu kau mulai menyuburkan lamun bisa

Menjelma ikan pari, hiu gergaji dan juga duri babi

Menikam dan menggerogotiku hingga pasi hampir mati


Kini pada jarak waktu dan rentang nasib yang terus menjauh

Kau masih terus mengirim tuba berharap aku binasa

Gumparan angin menjelma teluh dari matamu menyala api

Memaki-maki segala caci betina api tak berhati

Jika masih punya mungkin sehitam kenari begitu duri


Masa lalu bagiku adalah keindahan yang patut dikenang

Meski kadang terbaca garam tak pernah ada kata sesal

Namun hari terus kau tikam dengan tajam duri babi

Lalu sekujur menjadi hitam penuh bisa dari muka hingga ke siksa


Banda Aceh, 29 Januari 2009

Tidak ada komentar: