
Perahu terkapar di hunus taring hiu
Bisa memenuhi seluruh tubuh kini layu
Tajam ekor pari dan jemari istri menusuk ke empedu
Aku kini pelaut tanpa wajah sekujurku malu
Berlayar aku menuju gelap dengan tutup mata
Membuang rupa seperti sauh biar karam
Layar dan bendera berganti hitam tak bernama
Ke palung-palung tiada penghuni aku sembunyi
Menutup diri dalam segumpal kisah sunyi
Mati aku tiada peduli esok atau lusa hanyalah sepi
Di lautku semua rupa menjadi hitam, semakin kelam
Banda Aceh, 8 September 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar