Jumat, 19 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pantailah tempat pasir mengubur kenangan tanda kembali, janji. Dermaga yang hilang, laut yang cekat, kemana nasib menderas. Kitalah perantau, selalu bimbang pada harapan dan jalan pulang. Menghitung-hitung musim sesaji sambil mengutuki sang matahari. Ke dasar payau ke ujung bakau, nasib baik tak sudi memanggil. Jejak sunyi seorang lelaki yang berjalan di atas laut, menuju maut.
1 komentar:
ini baru nice,..
mengingatkan realita,...
salam kenal dan dtunggu kunjungan bliknya,..
msih newbie ni,btuh msukan dlam berpuisi
Posting Komentar