Jumat, 19 Juni 2009

Karena Pintu Kau Buka Dua

Mestinya hujan sore ini mampu membilas segala luka
Tetapi ngilu terus menusuk membawa bisa di ekor pari
Lebamnya wajah Ternate adalah lebam di dada lelaki
Airmata terus menjala hingga membanjir ke jalanan kota


Sesat yang kau hela dengan khianat antara kita
Begitu terbaca di gerak suara, dusta kau tuang ke dalam piala

Lalu mengabur segala asa juga akad yang lama kujaga

Letihku merawat rindu adalah liur duniawi pada mulutmu

Melelehkan dendam birahimu hingga detik berpisah waktu

Dalam kemabukan mencari dunia, menari-nari di antara gulita

Tetes-tetes dosa tak mampu kuseka karena pintu kau buka dua

Ternate, 17 Juni 2009

1 komentar:

duniaputri mengatakan...

Om, Potona keren ^^

NB : tau lah Om. tak suka saya ama yang termehek-mehek gini. hehek lagih..