Rabu, 01 April 2009

Berlayarlah Dengan Bendera Atas Nama Diri

*reza

Ingin kuajak dirimu serta dalam pelayaran mencari sepi
Tentang cinta dan rahasia waktu juga maqom tempat menuju

Tetapi kita punya alamat sendiri-sendiri, cobalah mencari

Punya tujuan sendiri-sendiri meski sama berperahu puisi


Gerimis itu penanda berpisah seperti jejak di setiap pulang

Sebagai tanda sapa yang memulangkan rindu ke asal sunyi

Meski kenangan terus menghidu asinnya buih seperti katamu

Pelayaran kita menempuh waktu tak bisa dibagi, sudah begitu


Ingin kuajakamu serta dalam serta palayaranku membuka rahasia

Tentang kesetian dan arah angin juga alamat untuk kembali

Tetapi kita punya perahu sendiri-sendiri untuk menuju dermaga sunyi

Jikapun pernah bersua bukan untuk tak saling berpisah, begitulah waktu

Maka layarilah lautmu sambil membaca gerakan angin

Mencari-cari jejak hakikat, yang mana emas yang mana loyang

Sungguh puisi hanyalah kata tetapi bukan berarti busa

Rajutlah ia menjadi layar sebagai bekal menuju kesana

Dengan atas nama diri sendiri begitulah kita menuju mati


Banda Aceh, 1 April 2009

3 komentar:

abe barreto soares mengatakan...

halo bung dino,

semakin bernas saja puisi-puisi bung! proviciat!

aku ingin sekali memperoleh kedua buku kumpulan puisi bung. bagaimana caranya? kita di timor-leste kekurangan bahan bacaan berupa buku.

salam hangat dari kota dili,
ABE

Lelaki yang Berjalan di Atas Laut mengatakan...

haloo bung abe
untuk kirm agak susah memang
tapi mudah-mudahan kalau oktober nanti aku sempat ke bali
jalan-jalan lihat UWRF bisa ketemu disana

salam

abe barreto soares mengatakan...

halo bung dino,

terima kasih. aku pun rencana ke bali tahun ini hadiri urwf. semoga kita bisa ketemu disana, dan aku akan memperoleh kesempatan memperoleh kedua buku kumpulan puisi bung. salam...

abe