
Ingin kuajak dirimu serta dalam pelayaran mencari sepi
Tentang cinta dan rahasia waktu juga maqom tempat menuju
Tetapi kita punya alamat sendiri-sendiri, cobalah mencari
Punya tujuan sendiri-sendiri meski sama berperahu puisi
Gerimis itu penanda berpisah seperti jejak di setiap pulang
Sebagai tanda sapa yang memulangkan rindu ke asal sunyi
Meski kenangan terus menghidu asinnya buih seperti katamu
Pelayaran kita menempuh waktu tak bisa dibagi, sudah begitu
Ingin kuajakamu serta dalam serta palayaranku membuka rahasia
Tentang kesetian dan arah angin juga alamat untuk kembali
Tetapi kita punya perahu sendiri-sendiri untuk menuju dermaga sunyi
Jikapun pernah bersua bukan untuk tak saling berpisah, begitulah waktu
Maka layarilah lautmu sambil membaca gerakan angin
Mencari-cari jejak hakikat, yang mana emas yang mana loyang
Sungguh puisi hanyalah kata tetapi bukan berarti busa
Rajutlah ia menjadi layar sebagai bekal menuju kesana
Dengan atas nama diri sendiri begitulah kita menuju mati
Banda Aceh, 1 April 2009
3 komentar:
halo bung dino,
semakin bernas saja puisi-puisi bung! proviciat!
aku ingin sekali memperoleh kedua buku kumpulan puisi bung. bagaimana caranya? kita di timor-leste kekurangan bahan bacaan berupa buku.
salam hangat dari kota dili,
ABE
haloo bung abe
untuk kirm agak susah memang
tapi mudah-mudahan kalau oktober nanti aku sempat ke bali
jalan-jalan lihat UWRF bisa ketemu disana
salam
halo bung dino,
terima kasih. aku pun rencana ke bali tahun ini hadiri urwf. semoga kita bisa ketemu disana, dan aku akan memperoleh kesempatan memperoleh kedua buku kumpulan puisi bung. salam...
abe
Posting Komentar