
Seperti dahulu ketika rasa berbunga-bunga di dada
Tetapi langit begitu jauh untuk ditera dengan kata
Kita telah pernah berbagi masa
Juga anak-anak dan tanda mata
Tetapi takdir siapa mengira
Selalu datang tanpa dikira begitu banyak airmata
Masa yang lalu tidak melulu adalah luka
Pernah pula tergambar cerita
Juga harapan dan cita-cita meski kini telah sirna
Sesekali ingin kutulis lagi puisi untukmu seperti dahulu
Tentang angrek dan edelweis atau setangkai anyelir dalam jambangan
Tetapi kata-kata selalu sangkut di sela ganggang menjelma karang
Lalu asin memenuhi ruang hati terkadang empedu
Sesekali ingin juga kutulis lagi untukmu puisi rindu
Seperti dahulu kata-kata mengakrabkan bahu merekatkan waktu
Tetapi kita telah begitu jauh membuang muka menumpuk duka
Hanya airmata menjadi penanda dua hati telah terluka
Banda Aceh, 20 Maret 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar