
Puisikah atau wajahmu tak lagi bulan, begitu kaca
Debaran dada yang kau pantulkan ke muka sungai
terasa samar dan bayang-bayang, begitu riak terasa retak
Menelusuri jejakmu terasa kenangan kian padam
Hujan memperkelam malam yang memang suram
Adakah janji masih terselip di batas dermaga
Setelah berturut-turut malam meniupkan sasakala hujan?
Banda Aceh, 14 Desember 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar