Minggu, 14 Desember 2008

Sasakala Hujan

Puisikah atau wajahmu tak lagi bulan, begitu kaca

Debaran dada yang kau pantulkan ke muka sungai

terasa samar dan bayang-bayang, begitu riak terasa retak


Menelusuri jejakmu terasa kenangan kian padam

Hujan memperkelam malam yang memang suram


Adakah janji masih terselip di batas dermaga

Setelah berturut-turut malam meniupkan sasakala hujan?


Banda Aceh, 14 Desember 2008


Tidak ada komentar: