Minggu, 14 Desember 2008

Sajak Kalajengking

Di sini pernah kau tikamkan sebuah kesesatan
Dalam nikmat beranak pinak hingga peluh menganak sungai
Sekujur lembab dan pengap tersebab api erangan berlimpahan
Dekap-mendekap hingga binasa segala jarak, hampir melekat

Dari celah bibir kata-kata berlompatan menjadi kalajengking
Menjadi kepiting tajam menjepit ke liang keindahan
Cakar-mencakar punggung tersekap mengirim getar
Sebatang kaktus telah tertancap ke dalam genangan magma
Lalu terkulai samping-menyamping menyungging senyum
Puas mengukur tingginya jarak pendakian, indah nian

Di sini segala kenikmatan pernah kita reguk melebihi batas waktu
Lalu senja mempesengketakan bayangan yang kian memanjang
Padahal gerai rambutmu masih terselip di sela kuku
Barangkali sengaja kutanam atau besok menjadi tanda mata

Banda Aceh, 13 Desember 2008

Tidak ada komentar: