Rabu, 27 Mei 2009

Satu Babak Kalamata

Demi janji-janjimu yang memberi warna ragu
Aku terus menyimpan amarah diam-diam, dendam kesumat
Dalam sengau nyanyi kakaktua di hutan Halmahera
Meski tanah tersus digali demi emas dan upeti

Dari tunas-tunas pala dan pucuk daun cengkeh
Telah kuramu satu bisa paling racun untuk baginda
Dan demi singgasana yang kau curi tanpa suara
Sungguh akan kurebut kembali demi harga diri
Biar anak cucu tak sampai mati bunuh diri

Dari sini, dari tajam dan lancipnya tanjung Bobane igo
Akan kutikam jantungmu seperti Nuku kepada Belanda
Membawa sejuta cora-cora dan anak panah ke Ngara Lamo
Memintamu turun tahta dengan muntahan lahar Gamalama

Ternate, 27 Mei 2009


Tidak ada komentar: