Minggu, 24 Agustus 2008

Sketsa Dua Hati


Setelah ribuan puisi tertuliskan di lembar-lembar mimpi
Pada pertautan kita yang terus mengakrabkan sunyi
Adakah yang bisa di simpan sebagai riak dan tanda senyum
Seperti mesranya warna senja kepada langit
yang menjadi tanda kepada nelayan untuk kembali

Kepada haluan dari pelayaran yang kita sebut cinta
Kau tak pernah juga mengerti bahasa kemesraan
yang tercatatkan di ujung buritan sebagai kenangan
Meski rindu susul-menyusul seperti gelombang


Banda Aceh, 23 Agustus 2008

Tidak ada komentar: